SANTRI AL MUMTAZ PINTAR NGAJI, ETOS KERJA TINGGI DAN BERPRESTASI!!

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, kerja tuntas

Kamis, 10 Mei 2012

Bersyukur


Alkisah ketika hujan ada sepasang suami istri berjalan dipinggir jalan sambil mengenakan payung, kemudian tiba-tiba ada sepasang suami istri naik motor lewat di sampingnya wuesssss...... kemudian serentak orang yang berjalan berkata:
"uh.... andaikan aku punya motor seperti dia, kita ga akan kesusahan jalan seperti ini"

Kemudian orang yang naik motor pun disalip oleh orang yang menggendarai mobil wuesss... serentak orang yang naik motorpun bilang dalam hatinya:
"uh..... ya Allah andaikan aku punya mobil, maka ga akan susah susah kehujanan  kedinginan seperti ini"

Kemudian orang yang naik mobilpun melihat orang yang sedang berjalan mengenakan payung bersama pasangannya. Diapun dalam hati serentak mengumam:
 "wah romantis bener tuh pasangan, ga kaya aku selalu sibuk, waktu selalu mengaturku dan jalan kemana mana slalu sendiri ga da istri yang menemani" gedubrak!!!!

Ko orang ga ada syukurnya yah? yang ada hanyalah sawang-sinawang (saling melihat orang lain lebih baik dari dirinya). Weleh-weleh, yah memang itulah fenomena yang ada dalam masyarakat, sulit untuk bersyukur. Saya teringat dengan guru bijakku yang menerangkan konsep kebahagiaan, dengan suara karismanya beliau menasihatiku,


Nak kebahagiaan seseorang dilihat dari seberapa besar dia mau bersyukur kekayaan kita sesungguhnya adalah kekayaan hati karena kebahagiaan itu bukan terletak diseberapa besar harta yang dia miliki bukan terletak pada ketenaran, bukan terletak pada istri atau suami yang cantik/tampan karena kebahagianan terletak disanubari setiap manusia. Disitulah keadilan Tuhan nak, bahwa Allah sebenarnya menggaruniakan kebahagiaan yang sama disanubari setiap manusia. Yaitu 100 kenikmatan dimana 99nya Tuhan mengasihkan diakherat kemudian 1 kenikmatan diberikan didunia, anggap aja 1 kenikmatan itu dalam persen yaitu 1%. Jadi semua manusia jatah kebahagiaannya sama yaitu 1 % kebahagiaan. Dimana 1 % kebahagiaan ini dibagi beberapa kenikmatan dunia seperti kenikmatan makan, kenikmatan beragama, kenikmatan bercinta, kenikmatan jala- jalan, shoping2, punya anak banyak dsb. Yang perlu diketahui adalah bagian/jatah kenikmatan setiap manusia tetap sama yaitu 1% kenikmatan Mau kaya mau miskin, mau jelek mau cantik, mau hidupnya dikota maupun didesa bahkan digunung sekalian tingkat kenikmatanya hanyalah 1 %. Maksimal dan tidaknya kenikmatan itu bisa dirasakan tergantung dari seberapa besar dia bersyukur”

“ooh gitu yah guru?kiraiin orang yang lebih kaya dari kita lebih bahagia dari kita”

Guruku dengan senyum dia menjawab “he.. nak nak banyak ko orang yang  meninggal karena saking resahnya dengan hartanya, nak tau orang yang sangat kaya di amerika yang dengan kekayaanya dia mampu membeli pulau? Tau meninggalnya kenapa? Meningalnya ternyata gantung diri di pulau miliknya. Banyak ko orang yang hidupnya pas pasana kebahagiaanya melebihi orang-orang kaya.”
Oh gitu? Klo menurut penelitian ada pa ga guru biar aga ilmiah dikit?
“Ada, baca aja buku Authentic Happiness karya Martin E.P Seligman disitu dipaparkan penelitian dunia dimana harta/uang benar bener tidak memberikan kebahagiaan sejati melainkan kebahagiaan sesaat
Terus gimana nih caranya biar kita lebih bersyukur mungkin dengan dalil-dalil agama?

"Niscayalah jikalau engkau semua bersyukur padaKu, pastilah Aku akan menambahkan - kenikmatan itu - padamu semua." (Ibrahim: 7)
by: hans

Tidak ada komentar:

Posting Komentar