PERTIWI TERTUTUP
Saeful
Junaedi (MA PLUS AL MUMTAZ)
Ketika
buana penghuninya tersimpuh
Ketika
pertiwi merintih dan tersedu
Ketika
insan saling berseteru
Maka
tibalah saat tak menentu
Datanglah azab yang petdih
Ketika pertiwi merintih
dan menangisi
Ketika insan tak menyadari
Bahwa lingkungan telah
ternodai
Pertiwi
ku kini......
Merintih,
menutup, dan menangisi
Seribu
gejolak menampar diri
Terseret
arus globalisasi
Langit menindihkan kabut
untuk pertiwi
Saat rahmat dicabut sang
ilahi
Apakah ulah tetangga negeri
Ataukah peribumi yang
merepotasi
Paru-paruku
ditelan api,
Udarapun
ternodai
Manusia
tertusuk alam diri
Saat
kabut asap merajai...
Yaa Robbi...
Lenyapkanlah azab
ini....
Dari pertiwi kami...
Sungguh kami akan
kembali..
Bibirku
membungkam dibungkam firman-Mu...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar